Jurnal Ekonomi Teknologi &
Bisnis (JETBIS) Volume
1, Number 2, Oktober 2022 p-ISSN 2964-903X; e-ISSN 2962-9330 |
|
|
ANALISIS CSF DAN SWOT STUDI KASUS: PT.
EDUCATIONAL DEVELOPMENT CONSULTANT (EDC) CIREBON Mar’atus Solikhah1, Amelia2 Universitas Catur Insan Cendekia Cirebon, Indonesia |
|
|
ARTIKEL INFO: Diterima: 6 Oktober 2022 Direvisi: 17 Oktober 2022 Disetujui: 17 November 2022 |
ABSTRAK PT. Educational Development Consultant
(EDC) adalah salah satu perusahaan yang memiliki jenis bisnis dibidang jasa
yang hampir menyambangi dan membantu yayasan atau perguruan tinggi untuk
melakukan pendirian serta pengembangan pada suatu perguruan tinggi. Sebagai
salah satu perusahaan yang bergerak sejak tahun 2018 PT EDC berusaha mempertahankan dan bahkan lebih meningkatkan kualitas produk serta pelayanan yang mengusung tema cepat, tuntas
dan puas maka yang dihasilkannya sehingga mampu bertahan dan mampu mengembangkan produk. Untuk hal ini, keputusan
yang diambil oleh seorang
pemimpin sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya, dan diperlukan metode yang tepat untuk menganalisis faktor-faktor objektif itu mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan tersebut. Metode Critical
Success Factors (CSF) dan Analisis CSF digunakan oleh PT EDC untuk menginterpretasikan objek secara lebih jelas, mendefinisikan aktivitas, dan melakukan setiap informasi yang dibutuhkan. CSF dapat ditentukan apakah tujuan atau arah
dan tujuan organisasi telah diidentifikasi. Selain CSF, analisis Rantai Nilai juga digunakan sejalan dengan analisis CSF yang berguna untuk mengidentifikasi proses
yang paling kritis, dan memberikan
fokus pada pencapaian tujuan melalui tindakan atau proses yang
paling tepat untuk dilaksanakan. Sedangkan analisis SWOT mengidentifikasi
peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal. Matriks
strategi TOWS membantu manajer mengembangklan empat
tipe strategi yaitu strategi SO (Strengths-Opportunities),
strategi WO (Weakness-Opportunities), strategi ST (Strengths-Threaths) dan strategi WT (Weakness-Threaths).
Kata Kunci: Critical Success Factors (CSF), Rantai Nilai (Value Chain), SWOT ABSTRACT PT. Educational Development Consultant
(EDC) is a company that has a type of business in the service sector
that almost visits and helps
foundations or tertiary institutions to carry out
the establishment and development of a tertiary institution. As one of the companies
that has been operating since 2018, PT EDC strives to maintain
and even further improve the quality of
products and services that carry the theme
of fast, complete and satisfied what they produce so that they
can survive and be able
to develop products. In this case, the decisions
taken by a leader greatly influence the success of an
organization in achieving
its goals, and an appropriate
method is needed to analyze
the objective factors that influence the success or failure
in achieving these goals. The Critical Success Factors (CSF) method and CSF analysis are used by PT EDC to interpret objects more clearly, define activities, and carry out
any required information. CSF can be determined whether the purpose
or direction and goals of
the organization have been identified.
In addition to CSF, Value Chain analysis
is also used in line with CSF analysis which is useful
for identifying the most critical
processes, and providing focus on achieving objectives through the most appropriate
actions or processes to be implemented. Meanwhile, SWOT analysis identifies external opportunities and threats as well as internal strengths and weaknesses. The TOWS strategy matrix helps managers develop four types of
strategies, namely SO (Strengths-Opportunities) strategies,
WO (Weakness-Opportunities) strategies,
ST (Strengths-Threaths) strategies
and WT (Weakness-Threaths)
strategies. Keywords: Critical Success Factors (CSF), Value Chain,
SWOT |
|
PENDAHULUAN
Analisis bisnis internal merupakan langkah inovatif yang mencerminkan
keinginan perusahaan PT. EDC untuk melakukan perubahan ataupun sebuah perbaikan
terhadap kebijakan manajemen yang telah ada. Hasil analisis bisnis internal ini
merupakan wahana pembaharuan terhadap kebijakan perusahaan yang selama ini
telah berlangsung yang diharapkan dapat selaras dan mendukung visi dan misi
perusahaan. PT. EDC merupakan merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dibidang konsultan jasa pendidikan tinggi yang sudah
melakukan pendampingan lebih dari 176 baik Yayasan dan Perguruan Tinggi.
Ada beberapa yang menjadi latar belakang dilakukannya analisis internal dalam
perusahaan ini, diantaranya adalah pimpinan dan staf
perusahaan mengalami kesulitan dalam mempertahankan pelanggan yang berpindah ke
perusahaan jasa lain; sumber daya belum mendapatkan perhatian yang baik untuk
fasilitas, pelatihan, penghargaan dan lain-lain sesuai dengan keahlian, tanggungjawab dan kinerjanya; dan tujuan
Tinjauan Pustaka
Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities and Threats)
Analisis untuk mendapatkan strategi yang berguna atau efektif yang
diterapkan sesuai pasar dan keadaan publik saat itu, peluang (opportunity) dan ancaman (threat)
dipakai untuk mengetahui lingkungan luar atau eksternal kemudian kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)
yang didapatkan melalui analaisis dalam perusahaan
atau internal
Kekuatan dan kelemahan internal adalah
segala kegiatan dalam kendali organisasi yang bisa dilakukan dengan sangat baik
atau buruk. Kekuatan dan kelemahan tersebut ada dalam kegiatan manajemen,
pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan,
serta sistem informasi manajemen di setiap perusahaan. Mengenali dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal organisasi di bidang-bidang
fungsional dari bisnis merupakan kegiatan manajemen strategis yang menonjolkan
kekuatan internal dan berusaha menghapus kelemahan internal (David, 2004).
Analisis CSF (Critical Success Factor)
Analisis faktor penentu sukses usaha (CSF) digunakan untuk menyusun
struktur kebutuhan informasi pada hirarki manajemen.
Setiap manajer mempunyai kebutuhan informasi yang spesifik, dipengaruhi oleh
tingkatan dan skala tanggung jawab, serta jenis dan skala sumber daya organisasi yang
digunakannya (Witarto, 2004). Faktor-faktor kunci
keberhasilan adalah faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kemampuan
anggota-anggota industri untuk berhasil di pasar. Faktor-faktor ini dapat
berupa elemen-elemen khusus dari strategi yang dapat berupa sumber-sumber daya
informasi, kompetensi-kompetensi sistem sistem
teknologi informasi, kemampuan-kemampuan kompetisi yang diciptakan oleh sistem
teknologi informasi yang dapat membuat perusahaan mempunyai posisi kuat di
pasar (Jogiyanto, 2005).
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan melakukan observasi dan wawancara terhadap para editor di PT EDC. Setiap
narasumber diberi beberapa pertanyaan seputar mutu jurnal internasional
kemudian penulis menyimpulkannya.
1. Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities and Threats)
Analisis SWOT akan
menjelaskan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh PT EDC.
Kekuatan (Strengths) |
Kelemahan (Weakness) |
Peluang (Opportunities) |
Ancaman (Threats) |
a.
Menjadi satu-satunya konsultan
jasa pendidikan tinggi yang berbadan resmi hukum b.
Memiliki berbagai jenis produk yang mendukung dalam pengembangan perguruan tinggi c.
Jenis Pendampingan full sampai
dengan selesai dengan memiliki jaminan dan garansi d.
Sudah mempunyai brand image di perguruan tinggi e.
Jaringan yang mumpuni dan terpercaya
di kementrian pendidikan tinggi |
a.
SDM yang belum
memadai jumlahnya b.
Masih lemah
dalam pemasaran c.
Product knowledge tenaga pemasaran masih kurang d.
Chanel Marketing yang hanya dikuasai
oleh satu orang |
a.
Produk-produk pendampingan masih
sangat dibutuhkan oleh perguruan
tinggi swasta yang memiliki kualitas rendah dan menengah b.
Keterbukaan pasar yang dapat menjadi
sasaran target dalam pembelian produk c.
Semakin banyak chanel
marketing untuk menghasilkan
konsumen |
a.
Berbagai kebijakan pemerintah
yang terus berubah setiap tahunnya b.
Banyaknya perguruan tinggi
yang setelah didampingi dapat secara mandiri untuk kedepannya c.
Calon konsumen
memiliki daya tawar cukup tinggi d.
Sudah banyak konsultan pendidikan tinggi yang memasang chanel marketing dan menempati posisi paling atas di pencarian google |
Analisis situasi
SWOT merupakan awal proses perumusan strategi untuk menemukan kesesuaian
strategis antara peluang eksternal dan kekuatan internal, di samping
memperhatikan ancaman eksternal dan kelemahan internal.
2. Analisis (Critical Success Factors)
CSF atau faktor
penentu keberhasilan adalah salah satu kegiatan perusahaan yang berpengaruh
kuat pada kemampuan perusahaan mencapai tujuannya. Perusahaan biasanya memiliki
beberapa CSF. Dari beberapa kondisi yang ada, maka dapat diambil beberapa
komponen penentu CSF yang dijabarkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Critical Success Factor Mutu Jurnal
Critical Success Factor |
Weight |
Rate
|
Total |
|
Riset keinginan konsumen
dirasa perlu untuk meningkatkan profit perusahaan |
2 |
5 |
10 |
|
2. |
Penggunaan Chanel Marketing lebih banyak dan terarah |
3 |
5 |
15 |
3. |
Mengikuti pelatihan berbayar
untuk meningkatkan kompetensi SDM |
2 |
3 |
6 |
4. |
Penggunaan website terpusat untuk
memudahkan calon konsumen dalam mendapatkan berbagai informasi |
3 |
5 |
15 |
5. |
Penggunaan checklist pengerjaan menjadi
faktor penentu keberhasilan dalam memulai pekerjaan |
4 |
4 |
16 |
6. |
Penggunaan Chanel Marketing lebih dari satu akan
meningkatkan jumlah konsumen |
2 |
4 |
8 |
7. |
Adanya penampungan saran dan tindak
lanjut dari saran konsumen dapat meningkatkan kinerja perusahaan |
2 |
4 |
8 |
8. |
Perubahan Pendampingan dalam
produk jasa tertentu |
4 |
4 |
16 |
9. |
Melakukan kunjungan ke berbagai perguruan tinggi secara offline dalam rangka marketing |
2 |
4 |
8 |
10. |
Penggunaan sistem informasi dalam penyimpanan arsiparis pekerjaan serta berbagai hal yang berkaitan dengan dokumen |
3 |
4 |
12 |
Pada PT. EDC, CSF dapat
diidentifikasi dari beberapa kondisi seperti berikut ini: (1) Kepuasan
Pelanggan. Kepuasan pelanggan menjadi salah satu penentu dalam meningkatkan
profit perusahaan. (2) Pemasaran. Penggunaan channel marketing menjadi salah satu hal yang cukup penting dalam
pendapatan profit serta konsumen baru. (3) Kompetensi SDM. Kompetensi SDM yang
dibutuhkan untuk terus menerus mendapatkan pengetahuan dan skill
yang baru. (4) Strategi Perusahaan. (a) Perusahaan memiliki strategi
pengembangan perusahaan baik untuk SDM maupun produk yang akan dihasilkan. (b)
Strategi disusun baik untuk jangka pendek maupun jangka Panjang. (c)
Perampingan produk guna meminimalisir pengerjaan yang
overload. (5) Teknologi Informasi. (a) mendukung
kinerja perusahaan. (b) Web interaktif dirasa perlu diterapkan oleh perusahaan.
Adapun keterangan
dari tabel 1 adalah sebagai berikut: (1) Riset keinginan konsumen dirasa perlu
untuk meningkatkan profit perusahaan, cukup optimal untuk menambah profit
perusahaan dengan skor 10 (2) Penggunaan Chanel Marketing lebih banyak dan terarah, cukup optimal
dilakukan, dengan skor 15 (3) Mengikuti pelatihan berbayar untuk meningkatkan
kompetensi SDM, dengan skor 6 (4) Penggunaan website
terpusat untuk memudahkan calon konsumen dalam mendapatkan berbagai informasi,
skor 15 (5) Penggunaan checklist pengerjaan menjadi
faktor penentu keberhasilan dalam memulai pekerjaan, skor 16 (6) Penggunaan Chanel Marketing lebih dari satu
akan meningkatkan jumlah konsumen, skor 8 (7) Adanya penampungan saran dan
tindak lanjut dari saran konsumen dapat meningkatkan kinerja perusahaan, skor 8
(8) Perubahan Pendampingan dalam produk jasa tertentu, skor 16 (9) Melakukan
kunjungan ke berbagai perguruan tinggi secara offline
dalam rangka marketing, skor 8 (10) Penggunaan sistem
informasi dalam penyimpanan arsiparis pekerjaan serta
berbagai hal yang berkaitan dengan dokumen, skor 12.
Cara menghitung
bobot (weight) berdasarkan penting atau tidaknya
komponen tersebut berdasarkan masukan dari level manajemen. Pengisian bobot
mengikuti aturan sebagai berikut: 1 = tidak penting, 2 = kurang penting, 3 =
agak penting, 4 = penting, dan 5 = sangat penting. Cara menghitung rate (rating) berdasarkan
frekuensi pengisian komponen tersebut yaitu banyak sedikitnya responden yang
menjawab tentang keberadaan komponen tersebut. Pengisian rate
mengikuti aturan sebagai berikut : 1 = sedikit, 2 = sedang dan 3 = banyak.
Urutan CSF dari poin tertinggi sampai poin terendah dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 2. Urutan
CSF dari poin tertinggi
No. |
Critical Success Factor |
Weight |
Rate |
Total |
1. |
Penggunaan checklist pengerjaan menjadi
faktor penentu keberhasilan dalam memulai pekerjaan |
4 |
4 |
16 |
2. |
Perubahan Pendampingan dalam
produk jasa tertentu |
4 |
4 |
16 |
3. |
Penggunaan Chanel Marketing lebih banyak dan terarah |
3 |
5 |
15 |
4. |
Penggunaan website terpusat untuk
memudahkan calon konsumen dalam mendapatkan berbagai informasi |
3 |
5 |
15 |
5. |
Penggunaan sistem informasi dalam penyimpanan arsiparis pekerjaan serta berbagai hal yang berkaitan dengan dokumen |
3 |
4 |
12 |
6. |
Riset keinginan konsumen
dirasa perlu untuk meningkatkan profit perusahaan |
2 |
5 |
10 |
7. |
Penggunaan Chanel Marketing lebih dari satu akan
meningkatkan jumlah konsumen |
2 |
4 |
8 |
8. |
Adanya penampungan saran dan tindak
lanjut dari saran konsumen dapat meningkatkan kinerja perusahaan |
2 |
4 |
8 |
9. |
Melakukan kunjungan ke berbagai perguruan tinggi secara offline dalam rangka marketing |
2 |
4 |
8 |
10. |
Mengikuti pelatihan berbayar
untuk meningkatkan kompetensi SDM |
2 |
3 |
6 |
Berdasarkan urutan
CSF dari poin skor tertinggi, maka diambil tiga urutan prioritas teratas yang
digambarkan pada tabel 4 yaitu tentang adanya web interaktif dapat menjadi
suatu strategi pengembangan pemasaran, Penggunaan teknologi informasi dapat
membantu manajemen perusahaan dan riset keinginan konsumen yang dirasa perlu
untuk meningkatkan profit perusahaan.
Tabel 3. Urutan Prioritas CSF
No. |
Critical Success Factor |
Weight |
Rate |
Total |
1. |
Penggunaan checklist pengerjaan menjadi
faktor penentu keberhasilan dalam memulai pekerjaan |
4 |
4 |
16 |
2. |
Perubahan Pendampingan dalam
produk jasa tertentu |
4 |
4 |
16 |
3. |
Penggunaan Chanel Marketing lebih banyak dan terarah |
3 |
5 |
15 |
4. |
Penggunaan website terpusat untuk
memudahkan calon konsumen dalam mendapatkan berbagai informasi |
3 |
5 |
15 |
Pada analisis CSF (Critical Success Factor) didapatkan hasil
bahwa dengan adanya checklist pengerjaan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam
memulai pekerjaan sehingga seluruh pekerjaan dapat terorganisasi dengan baik
sehingga kepuasan pelanggan atas kinerja PT EDC dapat terlihat dari pekerjaan yang
dilakukan secara efektif dan efisien. Ancaman yang dihadapi oleh PT EDC
digambarkan oleh analisis SWOT, antara lain: semakin banyak bermunculan konsultan
Pendidikan tinggi yang menempati urutan pertama dalam pencarian di google sehingga dapat menyebabkan pasar PT EDC yang
berkurang, dan pembeli mempunyai kekuatan tawar yang cukup tinggi.
Jogiyanto, HM., 2005. Sistem Teknologi Informasi.
Pendekatan Terintegrasi : Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan
Pengelolaan. Edisi II, Penerbit Andi, Yogyakarta. Google Scholar
Sumarni,
Soeprihanto, (1998), Pengantar Bisnis, Liberty,
Yogyakarta. Google Scholar
Smallbone, David, Roger Leigh,
David North, (1995), The Characteristics
and Strategies of High Growth
SMEs, Journal of Entrepreneurship Behaviour and Research. Google Scholar
Sofian,
J., 2004. Pengantar Balanced Scorecard
(Bag. 2) http://www.sisfokampus.net/ index.php?fn=dispbrt0&prm=56, Access date 08-05-2006. Google Scholar
Suryadi, K., Ramadhani, A., 2002, Sistem
Pendukung Keputusan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Google Scholar
Witarto, 2004. Memahami Sistem Informasi. Pendekatan Praktis Rekayasa Sistem
Informasi Melalui Kasus-Kasus Sistem Informasi di
Sekitar Kita, Penerbit Informatika, Bandung. Google Scholar
Copyright holder: Mar’atus Solikhah1, Amelia2 (2022) |
First
publication right: Jurnal Ekonomi, Teknologi dan Bisnis |
This article is licensed
under: |